Kamis, 05 Desember 2013

Manfaat Teh Hijau Terfermentasi



Manfaat Teh Hijau Terfermentasi

Sogawa dkk. (2009) telah melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan aktivitas antiobesitas pada the hijau yang terfermentasi (awa) dan yang tidak terfermentasi (green tea). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hewan coba yang diberikan ransum khusus.
Dalam fase penurunan berat badan, tikus secara acak dibagi menjadi tiga kelompok dan diberi makan tiga jenis eksperimental diet, 20% diet kasein tanpa kelebihan lemak (kelompok kontrol diet), 20% diet kasein dengan suplemen 3% ekstrak teh hijau (kelompok teh hijau) atau 3% ekstrak teh Awa (Awa kelompok teh).
          Semua komposisi ekstrak teh hijau dan Awa adalah serupa kecuali jumlah karbohidrat dan catechin. Jumlah karbohidrat mengalami penurunan karena fermentasi membutuhkan glukosa. Jumlah katekin menurun pada ekstrak teh Awa dibandingkan dengan ekstrak teh hijau  meskipun jumlah total polifenol dalam ekstrak teh serupa.
Diet yang ditambah dengan teh hijau atau ekstrak Awa dapat menurun berat badan pada tikus. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam berat badan dan rasio lemak tubuh antara teh hijau dan teh Awa. Awa memang produk teh terfementasi yang unik. Fermentasi dapat menghasilkan bioaktif zat dalam the. Teh hijau dikenal sebagai makanan anti-obesitas representatif karena dapat mencegah penyerapan lipid dan menstimulasi konsumsi energi. Dalam studi ini ditunjukkan bahwa teh Awa meningkatkan metabolisme lemak. Namun, tidak ada perbedaan antara teh Awa dan teh hijau.
Persiapan proses antara teh hijau dan teh Awa sangat berbeda. Selama persiapan teh hijau, ada proses pemanasan daun 30-60 detik, mengakibatkan inaktivasi enzim. Sebaliknya, daun teh Awa juga sama-sama dipanaskan, diikuti oleh fermentasi dengan bakteri asam laktat, disertai dengan aktivasi berbagai enzim, seperti polyphenoloxidase. Oleh karena itu, diharapkan bahwa bakteri bisa menghasilkan bioaktif dalam teh Awa. Bahkan, jumlah katekin menurun dalam teh Awa, dibandingkan dengan teh hijau, meskipun jumlah total polifenol di kedua teh adalah sama. Temuan ini menunjukkan bahwa fermentasi laktat memetabolisme-katekin untuk polyphenol lainnya. Catechin terutama berkontribusi terhadap tindakan anti-obesitas teh hijau.
Banyak penyelidikan menunjukkan bahwa catechin mencegah penyerapan lemak. Selain itu, catechin meningkatkan oksidasi lemak dan pengeluaran energi pada manusia dan tikus adiposa coklat  ringan, mungkin dengan cara merangsang simpatik sistem saraf. Dalam ekstrak teh Awa, jumlah katekin kecil, dibandingkan dengan hijau  teh ekstrak.

Kunjungi juga :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar