Sabtu, 14 Desember 2013

UMKM Pangan dan Konsep ABG



    

 
     Di Indonesia, peluang pengembangan UMKM di bidang pangan sangat besar. Untuk bisa memaksimalkan peluang tersebut, harus ada sinergi yang nyata dari tiga unsur utama, yaitu academic (akademik), business (bisnis), dan government (pemerintah) atau yang dalam istilah strategi pengembangan industri biasa dikenal dengan konsep ABG. Tidak adanya sinergi di antara ketiganya, selama ini merupakan faktor utama yang menyebabkan banyaknya UMKM pangan yang ‘keteteran’. Bahkan, kalau boleh saya mengatakan, kacaunya realisasi konsep ABG berdampak luas terhadap carut marutnya pengembangan agroindustri secara keseluruhan di Indonesia.
     Unsur yang pertama dalam konsep ABG adalah academic. Dalam unsur ini, kalangan akademisi diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan UMKM pangan di Indonesia. Unsur kedua dalam konsep ABG adalah business yang dalam konteks ini adalah pelaku UMKM itu sendiri. Dalam strategi pengembangan agroindustri, pihak business adalah pihak yang bersedia mengaplikasikan hasil penelitian kalangan akademisi. Pola hubungan seperti ini selanjutnya harus difasilitasi serta diatur oleh pemerintah (government, unsur ketiga dalam konsep ABG) sehingga bisa sesuai dengan arah pembangunan nasional kita.

Kunjungi juga :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar