Di Indonesia, peluang pengembangan UMKM di bidang pangan sangat
besar. Untuk bisa memaksimalkan peluang tersebut, harus ada sinergi yang nyata dari
tiga unsur utama, yaitu academic (akademik), business (bisnis),
dan government (pemerintah) atau yang dalam istilah strategi
pengembangan industri biasa dikenal dengan konsep ABG. Tidak adanya sinergi di
antara ketiganya, selama ini merupakan faktor utama yang menyebabkan banyaknya
UMKM pangan yang ‘keteteran’. Bahkan, kalau boleh saya mengatakan, kacaunya
realisasi konsep ABG berdampak luas terhadap carut marutnya pengembangan
agroindustri secara keseluruhan di Indonesia.
Unsur yang pertama dalam konsep ABG adalah academic. Dalam
unsur ini, kalangan akademisi diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
terhadap pengembangan UMKM pangan di Indonesia. Unsur kedua dalam konsep ABG
adalah business yang dalam konteks ini adalah pelaku UMKM itu sendiri. Dalam
strategi pengembangan agroindustri, pihak business adalah pihak yang bersedia
mengaplikasikan hasil penelitian kalangan akademisi. Pola hubungan seperti ini
selanjutnya harus difasilitasi serta diatur oleh pemerintah (government,
unsur ketiga dalam konsep ABG) sehingga bisa sesuai dengan arah pembangunan
nasional kita.
Kunjungi juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar