Antioksidan merupakan suatu bahan yang dalam jumlah
sedikitnya mampu menghambat terjadinya proses oksidasi. Secara alami, antiosidan banyak terdapat dalam buah dan sayur. Dalam dunia pangan,
oksidasi merupakan suatu proses yang cukup dihindari karena memiliki dampak serius
pada perubahan sifat kimia, fisik, sensoris, nilai gizi, serta masa simpan
produk pangan yang bersangkutan. Hal tersebut terutama terjadi pada produk
pangan yang berbasis lemak. Oksidasi yang terjadi pada lemak seringkali disebut
dengan reaksi autoksidasi karena terjadi secara berantai dan terus menerus
hingga terbentuk produk yang stabil.
Mekanisme kerja antioksidan, dalam jurnal yang disusun oleh Bendari dkk., dibagi menjadi dua macam. Pertama, radikal bebas mengikat atom H
pada antioksidan (ArOH) sehingga antioksidan tersebut juga menjadi radikal. Mekanisme
ini akan sesuai dengan persamaan reaksi berikut
:
Dalam mekanisme pertama ini, energi pelepasan ikatan OH memiliki korelasi penting dengan aktivitas antioksidannya. Semakin rendah energi pelepasannya maka aktivitas antioksidannya akan semakin tinggi.
Kedua, antioksidan mampu mendonorkan salah satu elektronnya sehingga antioksidan tersebut menjadi radikal bebas. Berikut adalah reaksinya :
Dalam mekanisme ini, nilai potensial ionisasi menjadi sangat penting. semakin rendah potensial ionisasi maka elektron akan mudah dilepaskan sehingga mampu meningkatkan aktivitas antioksidannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar