Selasa, 03 Desember 2013

Mengenal minyak atsiri

Mengenal minyak atsiri



A.    Pengertian minyak atsiri
Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap yang terdiri atas campuran zat yang mudah menguap dengan komposisi dan titik didih yang berbeda. Sebagian besar minyak atsiri diperoleh dengan cara penyulingan atau hidrodestilasi. Dewasa ini, minyak atsiri banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti industri parfum, kosmetik, essence, farmasi dan juga pangan. Biasanya, minyak atsiri yang berasal dari rempah digunakan sebagai flavoring agent dalam bidang pangan.

 B.     Cara produksi minyak atsiri
Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan dalam memproduksi minyak atsiri, di antaranya adalah distillation, expression, enfleurage, maceration, and solvent extraction. Penjelasan lebih lanjut ada pada bagian berikut ini.

Expression
Metode ini cukup sederhana. Prinsipnya yaitu dengan menekan bahan sehingga minyak atsiri yang terkandung akan keluar. Metode ini dapat digunakan dalam produksi minyak atsiri dari kulit jeruk, seperti Orange, Lemon, Mandarin, Bergamot, and Lime.

Carbon Dioxide Extraction
Pada tekanan tinggi, gas CO2 akan berubah ke dalam fase cair yang memiliki sifat sebagai pelarut yang aman dan inert. Pelarut ini dapat digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri di dalam suatu bahan. Keuntungan yang didaptakan dari metode ini adalah tidak adanya residu zat pelarut setelah CO2 dalam fase cair diubah kembali ke dalam fase gas dengan mengkondisikannya pada tekanan dan suhu yang normal.

Distillation
Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam mendapatkan atsiri dari bunga, biji, batang, dan akar suatu tanaman. Prinsip dari metode ini adalah dengan menguapkan zat volatil pada bahan. Penguapan dapat dilakukan dengan menempatkan bahan pada air yang mendidih ataupun dengan mengalirkan uap. Zat volatil yang ada pada bahan akan menguap bersama dengan uap air. Uap air yang mengandung zat volatil kemudian dikondensasikan di kondensor. Di bagian kondensor inilah terjadi perubahan fase, dari fase uap, menjadi fase cair yang kemudian akan menetes dan ditampung di dalam suatu wadah yang telah disediakan. Minyak atsiri biasanya memiliki berat jenis yang lebih rendah dari pada air sehingga dapat memisah dengan sendirinya.
Skema proses penyulingan

Enfleurage
Metode memerlukan fixed oil yang berasal dari minyak sayuran, lemak hewan, atau lemak babi. Fixed oil tersebut dilumurkan ke bagian dalam suatu wadah gelas kemudian bahan yang mengandung minyak atsiri dimasukkan ke dalamnya dan ditutup. Wadah gelas yang berisi bahan tersebut kemudian dijemur hingga fixed oilnya jenuh dengan minyak atsiri yang menguap dari bahan. Fixed oil yang jenuh dengan minyak atsiri ytersebut kemudian dilarutkan ke dalam alkohol yang kemudian dievaporasi sehingga didapatkan minyak atsiri. Metode ini hanya digunakan untuk bahan-bahan tertentu dan harga jualnya pun mahal. Bahan yang biasa diekstrak adalah Rose, Jasmine, Neroli, and Violet.

Maceration
Metode ini mirip dengan enfleurage. Perbedaannya hanya pada pemanasan fixed oil untuk mempercepat penguapan zat volatil.

Solvent extraction
Metode ini merupakan salah satu metode yang biasa digunakan dalam mendapatkan minyak atsiri bunga-bunga denga aroma yang lembut. Metode ini menggunakan volatile  solvent, misalnya petroleum ether. Prinsip dari metode ini adalah dengan mengikat  zat volatil dari bahan yang mengandung minyak atsiri. Alkohol dapat digunakan untuk mengekstrak minyak atsiri.  

Florasols/Phytols
Metode ini tergolong baru dengan menggunakan Florasol (R134a) sebagai gas pelarut yang aman. Metode ini bisa diaplikasikan di berbagai bidang, seperti food, pharmaceutical, aromatherapy, dan perfume industries. Ekstraksi ini berlangsung pada suhu ruang sehingga berbagai macam degradasi yang diakibatkan oleh tingginya suhu dapat diatasi.

C.    Komponen utama penyusun beberapa minyak atsiri
Setiap minyak atsiri memiliki komponen penyusun utama yang membedakan dengan minyak atsiri lainnya. Keberadaan komponen tersebut akan menjadi parameter utama dalam menentukan mutu suatu minyak atsiri. Usaha peningkatan mutu minyak perlu dilakukan karena ekspor minyak atsiri di samping ditentukan oleh volume permintaan juga ditentukan oleh mutu minyak atsiri. Mutu minyak atsiri ditentukan oleh karakteristik alamiah dari minyak tersebut dan bahan-bahan asing yang tercampur di dalamnya. Mengingat pentingnya peningkatan mutu dalam dunia perdagangan minyak atsiri, perlu adanya pengembangan dalam aplikasi teknologi pemurnian minyak atsiri jahe dapat diterima di pasar dunia.

Berikut ini adalah beberapa contoh minyak atsiri dengan komponen utama penyusunnya yang dapat mempengaruhi mutu.

Tabel 1. Minyak atsiri dan komponen utama penyusunnya

No.
Nama bahan
Komponen utama
No.
Nama bahan
Komponen utama
1
Nilam
pathcouly alcohol
10
Jeruk  purut
Citronellal dan sitral
2
Akar  wangi
Vetiverol
11
Sereh dapur
Sitral
3
Sereh wangi
Citronellal, geraniol
12
Daun salam
Sineol, geraniol, terpineol
4
Cengkeh  
Eugenol
13
Kayu manis
Cinnamaldehid dan eugenol
5
Kayu putih
Sineol
14
Cengkeh
Eugenol, kari ofilin, eugenin
6
Kenanga
/ ylang-ylang
Benzil asetat,linalool, dan ester lainnya
15
Ketumbar
Koriandrol
7
Massoi
Lactone
16
Cabe
Kapsaisin
8
Jahe
Zingiberen
17
Pala
Myristisin dan sabinen
9
Cendana
Santalol









Kunjungi juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar