Selasa, 03 Desember 2013

Penyangraian Biji Kakao

Penyangraian Biji Kakao






          Salah satu proses yang penting dalam pengolahan biji kakao (Theobroma cacao L.) adalah proses penyangraian.  Proses ini membentuk warna coklat, aroma harum, dan tekstur yang lembut.  Sifat biji kakao yang disangrai tergantung kondisi penyangraian, terutama suhu dan waktu prosesnya.  Parameter lain seperti kelembaban dan laju aliran udara juga berpengaruh terhadap kualitas produk akhir. 
            Prekursor aroma dari biji kakao, termasuk asam amino bebas, peptida dan gula reduksi berkembang menjadi aroma kakao yang spesifik melalui reaksi Maillard selama penyangraian.  Melalui reaksi Maillard, semua prekursor aroma kakao berinteraksi menghasilkan komponen flavor kakao seperti alcohol, eter, furan, thiazoles, pyrones, asam, ester, aldehida, imines, amina, oxazoles, pirazin dan pyrroles.
Tekanan gas internal yang keluar, mengganggu struktur selular biji kakao sehingga keping biji lebih rapuh dan kualitas daya rekat dari kulit menajdi hilang.  Selain itu, beberapa reaksi kimia berlangsung dan menghasilkan karakteristik flavor coklat pada produk akhir.  Komponen-komponen yang terbentuk ini dengan air bersifat miscible (dapat bercampur) sehingga jika komponen ini menguap bersama air maka mengakibatkan kadar air dalam biji kakao menurun. Kondisi ini dibuat untuk  memudahkan difusi pelarut melalui sel internal dari biji kakao.
Polifenol merupakan fraksi antioksidan utama yang aktif dalam kakao.  Di dalam polifenol, flavanol dan prosianidin teridentifikasi sebagai agen antioksidan aktif dalam kakao. Selain itu, ada juga kontribusi lain dari polifenol yakni flavonoid (quercetin, quercetin glycosides, luteolin, naringenin, apigenin) dan anthocyanidins, namun belum diteliti secara luas.
Penyangraian biji kakao menyebabkan kehilangan kadar arabinosa dalam jumlah kecil., tetapi secara umum polimer pektat dan hemiselulosa resisten terhadap degradasi termal pada kondisi penyangraian.  Meningkatnya konsentrasi polyphenol selama penyangraian menurunkan pembentukan pyrazine dalam kakao liquor karena asam amino bebas dan gula reduksi juga berkurang.  Proses penyangraian juga mempengaruhi komposisi trigliserida dan asam lemak dari biji kakao maupun produk kakao yang dihasilkan.  Selain itu juga meningkatkan sifat astringency dan kepahitan dari kakao liquor.  Selama penyangraian pigmen banyak mengalami perubahan terutama terbentuknya pigmen coklat.


Kunjungi juga :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar